Sejak2 November 2010 Selasa, 26 Oktober 2010 Partitur Lagu Halo-halo Bandung Halo-halo Bandung, lagu yang bernuansa heroik ini karaya Ismail Marzuki. Halo-halo Bandung ibu kota periangan Halo-halo Bandung kota kenang-kenangan Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau Sekarang telang menjadi alautan api Mari Bung rebut kembali
Nahum Situmorang kiri pencipta lagu "Gyugun Laskar Rakyat" dan Ismail Marzuki kanan yang diakui sebagai pencipta lagu "Halo-Halo Bandung." Kota Bandung hangus dilalap api. Tentara republik membakar markas dan asrama-asramanya serta bangunan-bangunan penting. Banyak warga juga ikutan membakar sendiri rumah mereka dibantu para laskar. Segenap rakyat Bandung tidak sudi menyerahkan kota mereka begitu saja kepada tentara Sekutu. Begitulah situasi kota Bandung di masa genting revolusi, Maret 1946, yang kemudian dikenal sebagai “Bandung Lautan Api”. “Peristiwa ini yang oleh komponis Ismail Marzuki kemudian diabadikan dalam lagu Halo, halo Bandung’,” tulis Pramoedya Ananta Toer, dkk dalam Kronik Revolusi Jilid 2 1946. Lagu “Halo-Halo Bandung” mengusung spirit heroisme. Ia kerap dinyayikan dengan tempo mars. Liriknya sederhana tapi penuh semangat, terutama pada bagian akhir yang mengenang perjuangan rakyat Bandung mempertahankan kemerdekaan, sebagai berikut Baca juga Sebelum Bandung Jadi Lautan Api Sudah lama beta Tidak berjumpa dengan kau Sekarang telah menjadi lautan api Mari, Bung, rebut kembali! Mula partitur lagu ini tersua dalam buku nyanyian bertajuk 10 Lagu Indonesia karya Ismail Marzuki terbitan 1950. Di situ disebutkan lagu “Halo-Halo Bandung” bertempo 4/4, musik dan syairnya atas nama Ismail Mz. Dengan demikian, Ismail Marzuki menjadi pemegang hak cipta atas lagu ini. Ismail Marzuki memang dikenal sebagai seniman pencipta lagu yang telah berkarya sejak zaman kolonial. Dia lahir di Batavia pada 11 Mei 1914 dan wafat di kota yang sama, 25 Mei 1958 –tepat hari ini 64 tahun yang lalu. Menurut Eulis Zuraidah, istri Ismail, kala terjadi Bandung Lautan Api tahun 1946, Ismail berada di Bandung untuk mengunjungi mertuanya yang sakit sambil sekaligus mengungsi. Saat terjadi kerusuhan, tampak api menyala-nyala di sebagian kota, mirip lautan api yang ganas menyilaukan. “Dari situasi itulah Ismail memperoleh ilham untuk menciptakan Halo-Halo Bandung’,” kata Eulis dalam Sinar Harapan, 15 November 1975 seperti dikutip Nino Leksono dalam Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman. Baca juga Komponis dari Betawi Namun, lagu “Halo-Halo Bandung” belakangan dikritisi orisinalitasnya oleh sejumlah pihak. Ismail Marzuki diragukan sebagai pencipta asli lagu tersebut. Pada 1950-an beredar kabar bahwa “Halo-Halo Bandung” adalah lagu ciptaan Tobing. Menurut Haryadi Suadi dalam Djiwa Manis Indoeng Disajang Jilid 1, yang mula-mula mengklaim lagu tersebut ciptaan Tobing ialah Soerjono alias Pak Kasur, seorang komponis lagu anak terkemuka. Dalam artikel majalah Minggu Pagi, 30 Januari 1955, Pak Kasur mengatakan lagu “Halo-Halo Bandung” ciptaan Tobing memenangkan sayembara sebagai lagu pengiring pertunjukan sandiwaranya di masa revolusi. Klaim senada juga diungkapkan musikolog Dungga dalam bukunya Musik di Indonesia terbitan Balai Pustaka, 1952. Dungga menyebut lagu “Halo-Halo Bandung” digubah Tobing tapi dalam sebuah buku nyanyian disebut gubahan Ismail Mz. Sumber informasi yang terbit lebih awal bahkan menyatakan hal yang sama. Artikel harian Republik, 9 September 1946, berjudul “Hallo-Hallo Bandung; Kesan dari Front” sebagaimana ditelusuri Haryadi menyatakan sebagai berikut “Di tengah sawah, di dalam waroeng, di sectie post, di atas truk, di pantjoeran selaloe terdengar lagoe Hallo-Hallo Bandung tjiptaan pahlawan moeda jaitoe sdr. Tobing.” Baca juga Kisah di Balik Bandung Lautan Api Polemik soal pencipta lagu “Halo-Halo Bandung” juga pernah dilontarkan sastrawan Remy Sylado dalam suatu seminar tentang para tokoh sejarah Betawi pada 2013. Remy dalam makalahnya mencatat, “pencipta Halo-Halo Bandung’ adalah Lumban Tobing, seorang prajurit Siliwangi yang hijrah di Yogyakarta, dan bersama dengan peletonnya yang terdiri dari halak Batak dan Kawanua orang Minahasa pulang ke Bandung sambil menyanyikan lagu ini.” Lumban Tobing, kata Remy, memanfaat judul “Halo, Halo Bandung” dari lagu populer yang dinyanyikan oleh Willy Derby, penyanyi Belanda yang kesohor di Bandung pada 1923. Menurut Remy, versi “Halo-Halo Bandung” yang diaku sebagai ciptaan Ismail Marzuki didasarkan pada versi asli Lumban Tobing tentang kegigihan prajurit Siliwangi yang terdiri dari suku-suku luar Jawa untuk menegakkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tobing atau Lumban Tobing sebagaimana disebut-sebut sebagai pencipta asli lagu “Halo-Halo Bandung” sejatinya bernama Simon Lumban Tobing. Sebelum menjadi pejuang, dikisahkan dalam majalah Bona ni Pinasa, Juli 1990, dia merupakan mahasiswa, anak kepala nagari Tarutung yang berkuliah di Bandung kini ITB. Menilik melodi dan iramanya, lagu “Halo-Halo Bandung” diadaptasi dari lagu karya komponis Tapanuli Nahum Situmorang berjudul “Gyugun Laskar Rakyat”. Lagu itu diciptakan Nahum tahun 1944 untuk mendukung propaganda Jepang dan sangat populer di Tarutung. Begini liriknya Gyugun laskar rakyat Laskar tanah air Bersedia selalu Dengan darah dan nyawa Membinasakan musuh Sampai hancur cair Kemenangan akhir pasti di pihak kita “Nah, untuk mengobarkan semangat perjuangan, bisa jadi lirik lagu Gyugun Laskar Rakyat digubah jadi Halo-Halo Bandung’. Lagu tersebut sudah populer pada tahun 1944. Sedang peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tahun 1946,” tulis Bona ni Pinasa. Andai itu benar, maka Ismail Marzuki menyadur lagu “Halo-Halo Bandung” dari karya komponis lain. Baca juga Gugurnya Mayor Bahrin Yoga Simon Lumban Tobing sendiri kemudian menjadi kepala staf Batalion Pelopor I Divisi Siliwangi berpangkat mayor. Namun, ujung hidupnya berakhir nahas. Pada akhir 1948, Mayor Simon Lumban Tobing bersama dua pengawalnya gugur akibat pembunuhan yang dilakukan laskar Darul Islam di sekitar Garut. Sebagai wujud penghormatan, nama Mayor Simon Lumban Tobing diabadikan menjadi nama salah satu jalan di kota Tasikmalaya.
HaloHalo Bandung; ISMN : ; Kode Deposit : DEP2021120400002; Penerbit: Deepublish; Jenis Koleksi: partitur; Tahun Terbit: 2016; Tempat Terbit: Subjek. Kategori. Deskripsi: Pengertian Partitur dan Cara Menulis Partitur Lagu Not Angka dan Not Balok - Partitur (partiture dalam bahasa Inggris) merupakan istilah umum yang
Halo, Halo Bandung From Wikipedia, the free encyclopedia "Halo, Halo Bandung" adalah salah satu lagu perjuangan Indonesia ciptaan Ismail Marzuki yang menggambarkan semangat perjuangan rakyat kota Bandung dalam masa pascakemerdekaan pada tahun 1946, khususnya dalam peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946.[1][2][3] Quick facts "Halo, Halo Bandung", Lagu oleh Ismail Marzuk... â–Ľ "Halo, Halo Bandung"Lagu oleh Ismail MarzukiDirekam1940GenreMarsPenciptaIsmail Marzuki
. 29hj0lal6h.pages.dev/13829hj0lal6h.pages.dev/93229hj0lal6h.pages.dev/30129hj0lal6h.pages.dev/89229hj0lal6h.pages.dev/39829hj0lal6h.pages.dev/26529hj0lal6h.pages.dev/65029hj0lal6h.pages.dev/1629hj0lal6h.pages.dev/36329hj0lal6h.pages.dev/52929hj0lal6h.pages.dev/96729hj0lal6h.pages.dev/79429hj0lal6h.pages.dev/33429hj0lal6h.pages.dev/6629hj0lal6h.pages.dev/590
partitur lagu halo halo bandung